KONSULTASI
Logo

Di Pangkalan Bun, BPDP – DitjenBun dan AKPY Tingkatan SDM Pekebun Sawit

17 Agustus 2025
AuthorTim Redaksi
EditorEditor
Di Pangkalan Bun, BPDP – DitjenBun dan AKPY Tingkatan SDM Pekebun Sawit

sawitsetara.co – PANGKALAN BUN – Berbagai langkah dan upaya terus dilakukan oleh pemerintah dan akademisi untuk mendorong sumber daya manusia (SDM) petani sawit, saalahsatunya di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah


Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) bersama Direktorat Jenderal Perkebunan (DitjenBun) Kementerian Pertanian (Kementan) dan Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) menggelar pelatihan untuk  meningkatkan SDM pekebun sawit yang digelar selama lima hari (11-15 Agustus 2025).


Pelatihan, terbagi menjadi tiga jenis pelatihan yaitu Panen & Pascapanen, Pengelolaan Sarana & Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit, dan Teknis Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit. Diselenggarakan selama kurang dari sepekan (11 – 15 Agustus 2025), di salah satu hotel di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng).


Secara rinci, pelatihan Panen & Pascapanen Kelapa Sawit (diikuti 29 peserta), dan Teknis Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit (diikuti 30 peserta) dari kabupaten Lamandau. Sedangkan pelatihan Panen & Pascapanen (diikuti 30 peserta), Sarana Prasarana Perkebunan Kelapa Sawit (diikuti 30 peserta), dan Teknis Pemetaan Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit (diikuti 32 peserta) dari Kabupaten Sukamara.


Direktur AKPY. Dr. Sri Gunawan, S.P,M.P, mengatakan pelatihan ini terselenggara karena adanya kolaborasi antara AKPY (sebagai pelaksana/penyelenggara) dengan BPDP (dukungan dana) dan Ditjenbun (merekomendasi peserta). Sebagai wujud implementasi dari program pengembangan sumber daya manusia perkebunan kelapa sawit (SDMPKS).


“Melalui tiga jenis pelatihan ini, diharapkan kompetensi para petani sawit meningkat. Karena, pentingnya memahami aspek pemetaan, sarana prasarana dan panen & pascapanen, untuk mendukung dan menjalankan usaha perkebunan kelapa sawit,” ujarnya, saat ditemui di Pangkalan Bun, pada Selasa (12 Agustus 2025).


Dijelaskan Dr. Sri Gunawan, untuk pelatihan pemetaan sangat penting untuk memahami legalitas lahan mulai dari titik koordinat, batas dan polygon. Kemudian, untuk pelatihan panen & pascapanen, ini juga tak kalah penting yaitu untuk tracebility Tandan Buah Segar (TBS) yang dihasilkan oleh petani. Sebab, ke depan perusahaan yang menerima TBS-nya harus mengetahui asal usulnya mulai dari asal petani dan lokasi kebunnya. Hal inilah yang harus dipahami oleh petani sawit sehingga asal TBS bisa diketahui.


“Selanjutnya, untuk pelatihan Sarana dan Prasarana, ini juga sangat penting. Sebab, dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan profesionalisme petani kelapa sawit, serta memastikan keberlanjutan usaha perkebunan melalui pengelolaan sarana dan prasarana yang efektif dan efisien,” jelasnya.


Pada pelaksanaan pelatihan, pihak AKPY menghadirkan narasumber yang terdiri dari praktisi kebun dan dosen dengan latar belakang pengalaman dan pendidikan yang mumpuni di bidangnya.


Selain itu, peserta tidak hanya mendapatkan materi yang disampaikan secara inovatif, dengan mengolaborasikan metode ceramah, diskusi dan praktik. Melainkan mendapatkan “kuliah umum” dari praktisi kebun (perusahaan kelapa sawit), untuk menambah wawasan dan pengetahuan tata kelola perkebunan kelapa sawit. Peserta juga dijadwalkan akan melakukan field trip pada Kamis (14 Agustus 2025) ke kebun milik perusaahaan kelapa sawit (PT Bumitama Gunajaya Agro).


Respon positif dari pemda Lamandau dan Sukamara


Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Kabupaten Lamandau, Tiryan Kuderon, S.Pi,M.M mengatakan pihaknya menyambut baik atas terselenggaranya pelatihan petani sawit yang diikuti peserta dari kabupaten Lamandau.


“Kami mendukung dan mengapresiasi, karena kegiatan pelatihan sangat bermanfaat bagi pelaku usaha perkebunan kelapa sawit. Untuk menambah wawasan dan ilmu dari petani sawit agar lebih baik dalam pengelolaannya dan berkelanjutan. Kami berharap peserta yang mengikuti pelatihan dalam mengelola kebunnya dengan baik dan benar, serta dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan,” katanya.


“Pada kesempatan pelatihan ini, peserta dari Kabupaten Lamandau mengikuti dua jenis pelatihan yaitu pelatihan teknis pemetaan dan panen & pascapanen. Kedua pelatihan ini memang dibutuhkan peserta dari kabupaten Lamandau, karena sudah kami indentifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhannya,” imbuh Tiryan.


Hal yang sama juga diutarakan Kepala Bidang Sarana dan Prasarana dan Penyuluhan, Aries Nantoro, S.P mewakili Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kabupaten Sukamara, Dwi Harsini, S.P menyampaikan pihaknya merespon positif terhadap kegiatan pelatihan petani sawit.


“Mengingat upaya ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi petani sawit dari Kabupaten Sukamara, yang kali ini mengikuti tiga jenis pelatihan (pemetaan, sarana prasarana dan panen & pascapanen). Ini dapat meningkatkan kompetensi dan kemandirian para petani sawit di kabupaten Sukamara yang menjadi sentra perkebunan kelapa sawit di Kalimantan Tengah,” pungkasnya.


Berita Sebelumnya
BPDP Dukung Pemerintah Jaga Stabilitas Pasar dan Perkuat Tata Kelola Sawit

BPDP Dukung Pemerintah Jaga Stabilitas Pasar dan Perkuat Tata Kelola Sawit

Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Subianto pada 15 Agustus 2025 menegaskan kembali bahwa sektor kel

16 Agustus 2025 | Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *