sawitsetara.co – JAKARTA – Akses pasar Indonesia ke Amerika Latin kini kian luas setelah pemerintah menandatangani Indonesia Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA) dengan pemerintah Peru pada Selasa (12/08/2025). Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif ini membuka peluang ekspor crude palm oil (CPO) lebih besar ke negara tersebut.
Seperti dilansir dari Tempo, akses perdagangan ke wilayah Peru dianggap menjadi gerbang ekonomi untuk produk-produk dari dalam negeri bisa mencapai pasar Amerika Latin secara luas. Kondisi ini juga didukung melalui kerja sama serupa yang telah terjalin antara Indonesia dan Chile.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional, Djatmiko Bris Witjaksono, mengatakan pemerintah Indonesia dengan pemerintah Peru sudah bersepakat menandatangani persetujuan dagang tersebut.
“Ini adalah CEPA yang kedua, setelah kesepakatan Indonesia dengan Chile yang sudah cukup lama kita implementasikan,” kata Djatmiko saat konferensi pers di Auditorium Kementerian Perdagangan, Jakarta, pada Selasa.
Sementara itu, dikutip dari Antara, Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti mengatakan penandatanganan perjanjian kerja sama ekonomi Indonesia dan Peru ini menjadi momentum untuk meningkatkan perdagangan kedua negara dengan adanya pembukaan akses pasar yang lebih besar.
Roro mengatakan perdagangan Indonesia dan Peru mencatatkan pertumbuhan rata-rata 15% per tahun, dalam empat tahun terakhir. Pemerintah Indonesia optimistis tren ini akan terus meningkat seiring dengan penandatangan IP-CEPA yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta tersebut.
“IP CEPA diharapkan meningkatkan daya saing produk pertanian dan ekspor. Selain itu, IP-CEPA juga menjadi jalur strategis bagi Peru untuk mengakses pasar besar Asia Tenggara,” ujar Roro saat menghadiri Forum Bisnis Indonesia-Peru di kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Jakarta, Senin.
Adapun total perdagangan Indonesia dengan Peru pada 2024, mencapai 479 juta dolar AS. Ekspor Indonesia ke Peru mencapai 329,4 juta dolar AS, sedangkan impor dari Peru sebesar 149,6 juta dolar AS. Ekspor utama Indonesia antara lain sepeda motor, mobil, alas kaki dan minyak kelapa sawit. Sedangkan impor utama dari Peru, yaitu kakao, berries, pupuk dan produk pertanian lainnya.
Roro mengatakan dalam perjanjian IP-CEPA, Indonesia akan menghapus tarif sekitar 85 persen untuk lebih dari 9.700 produk asal Peru. Sementara Peru akan menghapus 87 persen tarif untuk lebih dari 6.900 produk asal Indonesia. Kerja sama Indonesia dan Peru diharapkan tidak hanya sekadar masalah perdagangan, tetapi juga mempererat hubungan budaya dan masyarakat.
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *