KONSULTASI
Logo

12 Pengusaha Sukses Indonesia yang Tajir Melintir dari Bisnis Kelapa Sawit

13 Agustus 2025
AuthorTim Redaksi
EditorEditor
12 Pengusaha Sukses Indonesia yang Tajir Melintir dari Bisnis Kelapa Sawit

sawitsetara.co - Bisnis kelapa sawit telah menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia. Tak heran, banyak pengusaha tajir melirik sektor ini dan berhasil menjadikannya sebagai ladang cuan yang luar biasa besar. Bahkan, berkat bisnis sawit, sejumlah nama kini masuk daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes.

Indonesia memang dikenal sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia, dan para taipan berikut ini adalah contoh nyata bagaimana komoditas ini bisa mengantarkan seseorang menjadi konglomerat.

Berikut daftar 12 pengusaha sukses Indonesia di bisnis kelapa sawit yang kekayaannya tembus hingga triliunan rupiah:

  • Martua Sitorus – Mantan “Raja Sawit” Wilmar
  • Martua Sitorus mendirikan Wilmar International pada 1991 bersama Kuok Khoon Hong. Perusahaan ini berkembang pesat dan kini memiliki lebih dari 232.000 hektare lahan sawit di Asia dan Afrika. Meski kini Martua tak lagi terlibat di Wilmar, ia melanjutkan kiprahnya lewat KPN Corp, yang bergerak di sektor sawit, properti, hingga rumah sakit.
  • Kekayaan: US$ 3,5 miliar / Rp 57 triliun
  • 2. Anthoni Salim – Bos Indomie, Raksasa di Sawit
  • Tak hanya sukses dengan mi instan legendaris Indomie, Grup Salim milik Anthoni Salim juga menggarap sektor kelapa sawit lewat Indofood Agri Resources, PT SIMP, dan PT LSIP.
  • Kekayaan: US$ 12,5 miliar / Rp 204 triliun
  • 3. Sukanto Tanoto – Taipan RGE Group
  • Melalui Royal Golden Eagle (RGE), Sukanto menguasai industri pulp & paper dan sawit lewat Asian Agri dan Apical. Perusahaannya dikenal sebagai pemain global dalam komoditas ini.
  • Kekayaan: US$ 3,4 miliar
  • 4. Ciliandra Fangiono – Konglomerat Sawit Termuda
  • Ciliandra adalah CEO First Resources, perusahaan sawit yang berbasis di Singapura dengan aset ratusan ribu hektare di Indonesia. Ia masuk daftar pengusaha terkaya termuda versi Forbes.
  • Kekayaan: US$ 2,4 miliar
  • 5. Peter Sondakh – Pemilik Eagle High
  • Bos besar Rajawali Corpora ini dikenal lewat bisnis hotel dan tambang, tapi juga memiliki PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) di sektor kelapa sawit.
  • Kekayaan: US$ 2,1 miliar
  • 6. Theodore Rachmat – Pendiri Triputra Group
  • Lewat Triputra Agro Persada, Teddy mengembangkan kerajaan bisnis sawit yang kuat. Triputra Group juga bermain di sektor manufaktur dan pertambangan.
  • Kekayaan: US$ 3,9 miliar
  • 7. Hashim Djojohadikusumo – Adik Prabowo, Raja Agribisnis
  • Pemilik Arsari Group ini bergerak di banyak bidang, termasuk perkebunan kelapa sawit, pertambangan, pulp dan kertas.
  • Kekayaan: US$ 685 juta / Rp 9,9 triliun
  • 8. Arini Subianto – Pewaris Taipan Benny Subianto
  • Sebagai Presiden Direktur Persada Capital Investama, Arini mengelola bisnis keluarga di bidang sawit, kayu, dan batubara.
  • Kekayaan: US$ 2 miliar
  • 9. Putera Sampoerna – Mantan Bos Rokok, Kini di Sawit
  • Setelah menjual HM Sampoerna ke Philip Morris, Putera membangun Sampoerna Strategic, termasuk PT Sampoerna Agro Tbk, yang menguasai lebih dari 100.000 ha sawit.
  • Kekayaan: US$ 1,8 miliar
  • 10. Bachtiar Karim – Pendiri Musim Mas Group
  • Bersama saudaranya, Bachtiar menjalankan Musim Mas, salah satu raksasa sawit nasional yang berdiri sejak 1972.
  • Kekayaan: US$ 4,1 miliar
  • 11. Susilo Wonowidjojo – Gudang Garam ke Sawit
  • Selain dikenal lewat bisnis rokok, Susilo mengembangkan usaha sawit lewat Makin Group, yang memiliki kebun sawit di Jambi dan Kalimantan.
  • Kekayaan: US$ 2,9 miliar
  • 12. Keluarga Widjaja – Pewaris Sinar Mas Group
  • Sinar Mas Group adalah salah satu grup konglomerat terbesar Indonesia yang memiliki Golden Agri-Resources, produsen sawit raksasa dan merek minyak goreng ternama Filma.
  • Kekayaan: US$ 18,9 miliar / Rp 309 triliun
  • Dari cerita para konglomerat di atas, terlihat bahwa bisnis kelapa sawit di Indonesia bukan sekadar sektor pertanian biasa. Dengan strategi yang tepat, sawit bisa menjadi sumber kekayaan luar biasa. Namun, di sisi lain, tantangan keberlanjutan dan isu lingkungan tetap menjadi perhatian utama di sektor ini.

Berita Sebelumnya
Harga CPO di Kalteng Periode II Juli Ditetapkan Rp14.014,20, Harga TBS Terkerek Naik

Harga CPO di Kalteng Periode II Juli Ditetapkan Rp14.014,20, Harga TBS Terkerek Naik

sawitsetara.co – PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Perkebunan meng

12 Agustus 2025 | Edukasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *