sawitsetara.co – JAKARTA – Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono menegaskan, ambisi Indonesia untuk mencapai produksi minyak sawit mentah (CPO) sebesar 100 juta ton pada tahun 2045 hanya bisa tercapai jika pemerintah dan pelaku industri mengambil langkah strategis yang berani.
Dalam seminar sesi II SIEXPO 2025 bertajuk “Mampukah Produksi Sawit 100 Juta Ton Tercapai pada 2045?”, Eddy menyebut ada sejumlah pekerjaan rumah besar yang harus segera diselesaikan.
“Kalau mau 100 juta ton, moratorium harus dicabut. Kita juga harus menyelesaikan masalah EUDR (European Union Deforestation Regulation). Ini PR besar kita,” ujar Eddy dalam diskusi yang digelar di Pekanbaru Convention and Exhibition (Ska-Coex), Riau, Kamis (7 Agustus 2025).
Ia menekankan perlunya penambahan lahan sawit baru seluas 5 juta hektare. Selain itu, program peremajaan sawit rakyat (PSR) harus dipacu hingga 250 ribu hektare per tahun. Saat ini, target PSR justru terus menurun, dari 150 ribu hektare, turun ke 120 ribu hektare, dan kini hanya 80 ribu hektare per tahun.
“Kalau mau capai target, kita harus agresif. Petani yang melakukan PSR juga perlu insentif selama masa tunggu panen. Kalau tidak, mereka enggan meremajakan kebunnya,” tegasnya.
Eddy juga menyoroti persoalan tumpang tindih lahan dan ruwetnya regulasi. Menurutnya, penyelesaian kawasan hutan yang masuk dalam konsesi sawit harus menjadi prioritas, disertai penyederhanaan aturan.
“Kita butuh jalan tol kebijakan, jangan lagi terhambat masalah kawasan. Kalau mau 100 juta ton di 2045, harus ada satu badan khusus yang mengurus sawit. Saat ini, ada 37 kementerian dan lembaga yang mengurusi, ini membuat kebijakan tumpang tindih,” paparnya.
Terkait hilirisasi dan ketahanan energi, Eddy mengingatkan agar rencana swasembada energi berbasis sawit tidak mengorbankan ekspor.
“Dana untuk membiayai program energi itu berasal dari pungutan ekspor. Jadi, skenarionya harus jelas, supaya ekspor tetap berjalan dan swasembada energi tercapai,” pungkasnya.
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *