KONSULTASI
Logo

Pemprov Aceh Undang Perusahaan Global Investasi Bangun Pabrik Kelapa Sawit

14 Agustus 2025
AuthorTim Redaksi
EditorEditor
Pemprov Aceh Undang Perusahaan Global Investasi Bangun Pabrik Kelapa Sawit

sawitsetara.co – BANDA ACEH – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh mengundang perusahaan global untuk berinvestasi di provinsi ini dengan membangun pabrik atau refinery kelapa sawit. Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, menyatakan bahwa Aceh membutuhkan investasi untuk mengembangkan industri kelapa sawit yang berkelanjutan.


“Kita mengajak seluruh pemilik perusahaan global untuk membeli sawit Aceh dan memulai investasi membangun pabrik hilirisasi komoditas kelapa sawit di Aceh,” kata Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah di Banda Aceh, Rabu (13/09/2025), seperti dikutip Antara.


Fadhlullah menyampaikan ajakan ini dalam forum peluncuran kelompok kerja kemitraan kelapa sawit berkelanjutan yang digelar oleh Yayasan Inisiatif Dagang Hijau di Banda Aceh. Forum ini dihadiri oleh perusahaan-perusahaan besar yang bergerak di bidang industri kelapa sawit.


Perusahaan-perusahaan yang hadir dalam forum tersebut antara lain Unilever, Pepsico, Nestle, Mars, Mondelez, Musim Mas, Apical, Permata Hijau Group, dan Sinar Mas. Selain itu, forum ini juga dihadiri oleh Duta Besar Belanda dan perwakilan dari Denmark, Norwegia, serta negara-negara lainnya.


Investasi di Aceh diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal. Pembangunan pabrik kelapa sawit juga dapat meningkatkan nilai tambah produk kelapa sawit dan membuat Aceh menjadi lebih kompetitif di pasar internasional.


“Pemprov Aceh berkomitmen merespon permintaan pasar kelapa sawit global guna mewujudkan rantai pasok bebas deforestasi dan inklusif terhadap petani,” katanya.


Karena itu, Pemerintah Aceh telah menetapkan dua kebijakan utama, yaitu peta jalan kelapa sawit berkelanjutan 2023-2045 yang ditetapkan dengan Peraturan Gubernur Aceh Nomor 9 Tahun 2024, serta rencana aksi daerah kelapa sawit berkelanjutan Aceh 2023-2026 melalui Peraturan Gubernur Nomor 17 Tahun 2024.


“Kita ingin mengenalkan kepada dunia bahwa sawit di Aceh benar-benar tumbuh dalam perkebunan legal, sawit di Aceh sangat baik, dan bebas deforestasi,” kata Fadhlullah.


Aceh saat ini memiliki 63 pabrik kelapa sawit (PKS) yang menghasilkan lebih dari 1 juta ton minyak kelapa sawit mentah (CPO) per tahun dari luas perkebunan sawit sekitar 470 ribu hektare. Jumlah ini menyumbang sekitar 2,41 persen dari total produksi CPO nasional.


Namun, Aceh belum memiliki industri hilir yang dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan pelaku usaha sawit. Fadhlullah, berharap perusahaan global dapat berinvestasi di Aceh dengan membangun refinery untuk meningkatkan nilai tambah produk kelapa sawit.


Refinery yang diharapkan dapat memproduksi berbagai produk turunan sawit, seperti minyak makan, mentega, kosmetik, dan lainnya. Dengan demikian, Aceh dapat meningkatkan nilai tambah produk kelapa sawit dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal.


“Kita berharap adanya pertemuan ini, para investor bisa menghadirkan satu refinery yang berkelanjutan untuk Aceh. Bisa minyak makan, kosmetik dan lainnya,” demikian Fadhlullah.


Pemerintah Aceh berkomitmen untuk memperbaiki dan memperkuat infrastruktur guna mendukung iklim investasi. Saat ini, Aceh telah memiliki beberapa infrastruktur penting, seperti bandara internasional, bandara lokal, pelabuhan perikanan internasional, dan pelabuhan domestik.


Selain itu, Aceh juga memiliki infrastruktur pendukung lainnya, seperti pembangkit listrik dan perusahaan air minum. Infrastruktur ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi.


Pemerintah Aceh juga tengah melakukan pembangunan infrastruktur lainnya, seperti jalan tol yang menghubungkan ibukota provinsi Aceh dengan perbatasan Sumatera Utara. Pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas masyarakat.


Pemerintah Aceh juga berupaya meningkatkan infrastruktur di wilayah barat selatan Aceh, terutama dengan pembangunan terowongan yang menghubungkan Gunung Paro-Kulu dan Geurutee. Pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.


Berita Sebelumnya
PT Dami Mas Sejahtera Bakal Ramaikan Setara Cita Expo 2025 Convention and Job Fair 8-10 September Mendatang

PT Dami Mas Sejahtera Bakal Ramaikan Setara Cita Expo 2025 Convention and Job Fair 8-10 September Mendatang

sawitsetara.co – PEKANBARU – PT Dami Mas Sejahtera, salah satu pelaku utama dalam industri perbeniha

13 Agustus 2025 | Berita

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *