KONSULTASI
Logo

Semester I-2025, Implementasi Biodiesel Capai 6,8 Juta Kl

11 Agustus 2025
AuthorTim Redaksi
EditorEditor
Semester I-2025, Implementasi Biodiesel Capai 6,8 Juta Kl

sawitsetara.co – JAKARTA – Pemanfaatan biodiesel domestik juga menorehkan hasil positif. Dari Januari hingga Juni 2025 pemanfaatan biodiesel sebesar 6,8 juta kilo liter (Kl) dari target 2025 sebesar 15,6 juta Kl.


“Capaian ini memberikan manfaat ekonomi signifikan berupa penghematan devisa sebesar USD3,68 miliar atau Rp60,37 triliun dari pengurangan impor diesel. Selain itu, terdapat peningkatan nilai tambah Crude Palm Oil (CPO) menjadi biodiesel sebesar Rp9,51 triliun,” ungkap Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia dalam Konfrensi pers di Jakarta.


Lebih lanjut terkait biodiesel, Kementerian ESDM memastikan bioenergi, khususnya biodiesel, akan menjadi pilar utama dalam transisi energi Indonesia menuju target net zero emission 2060. Namun, penerapan campuran biodiesel 50% atau B50  dipastikan masih akan dilakukan secara bertahap, dengan uji coba terbatas mulai 2026.


Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Eniya Listiani Dewi mengatakan, pemerintah tengah mematangkan aturan baru melalui Peraturan Menteri (Permen) No. 4 yang akan mengatur pengembangan bahan bakar nabati secara menyeluruh. Regulasi ini mencakup biodiesel, bioetanol, bioavtur, hingga hydrotreated plant oil (HPO).


“Bioenergi menjadi kunci transisi, terutama di sektor transportasi dan industri. Namun, kita harus pastikan kesiapan infrastruktur dan pasokan, terutama CPO, sebelum B50 dijalankan,” kata Eniya.


Menurut Eniya, kebutuhan bahan bakar untuk B50 diperkirakan mencapai 20 juta kiloliter per tahun, naik dari kebutuhan B40 yang sekitar 15 juta kiloliter. Hal ini berarti alokasi minyak sawit mentah (CPO) untuk biodiesel harus ditambah sekitar 2 juta ton. “Kalau komposisi B50 menggunakan 50% FAME, kebutuhan FAME bisa mencapai 20 juta ton, naik 5 juta ton dari B40,” jelas Eniya.


Sementara itu, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman berpendapat bahwa penggunaan biodiesel adalah untuk ketergantungan terhadap pasar luar negeri dan mendongkrak harga CPO dipasar gllobal, salah satunya dengan mengimplementasikan biodiesel 50 persen berbahan sawit atau dikenal dengan B50.


“Kami ekspor tahun lalu 26 juta ton (CPO). Kalau kami cabut 5 juta ton, berarti tinggal 21 juta ton. Harganya naik apa turun? Ya, naik,” ucap Amran.


 


Berita Sebelumnya
Integrasi Sawit – Sapi Dorong Swasembada Daging

Integrasi Sawit – Sapi Dorong Swasembada Daging

sawitsetra.co – KALIMANTAN SELATAN – Berbagai langkah terus dilakukan oleh pemerinah untuk mencapai

10 Agustus 2025 | Edukasi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *