sawitsetara.co - Kalimantan Timur (Kaltim) bersiap memperkuat posisinya sebagai salah satu pusat industri kelapa sawit nasional. Potensi besar sektor ini dinilai mampu menjadi tulang punggung ekonomi baru pasca-tambang, dan kini tengah dilirik untuk mendatangkan investasi skala besar, baik dari dalam maupun luar negeri.
Pemprov Kaltim melalui Dinas Perkebunan (Disbun) pun telah menyiapkan berbagai strategi untuk menarik investor. Pelaksana Tugas Kepala Disbun Kaltim, Andi M. Siddik, menyebutkan bahwa industri sawit bisa menjadi solusi jangka panjang untuk keberlanjutan ekonomi daerah.
“Pemerintah sedang mencari formula yang tepat agar investor bisa masuk lebih dalam ke sektor sawit, khususnya di Kaltim. Harapannya industri ini bisa terus berkembang,” ujar Andi.
Saat ini, terdapat sekitar 220 perusahaan sawit yang beroperasi di Kaltim, dengan 110 pabrik pengolahan tersebar di berbagai wilayah. Kutai Timur menjadi kabupaten dengan perkebunan sawit terluas, mencapai 400 ribu hektare, diikuti oleh Paser dan Penajam Paser Utara.
Di luar sektor korporasi, Pemprov juga tengah mendorong pengembangan sawit rakyat lewat proyek besar yang akan membina petani agar bisa naik kelas, bahkan hingga memiliki pabrik sendiri.
“Tujuan jangka panjangnya, petani tak hanya menjadi pemasok, tapi juga pemilik usaha. Kita ingin mereka punya peran lebih besar dalam rantai industri ini,” tegasnya.
Namun, tantangan masih ada, terutama di sisi hilirisasi. Banyak perusahaan sawit di Kaltim masih bergantung pada pemilik yang berbasis di Pulau Jawa, sehingga proses pengembangan industri lanjutan berjalan lambat.
Sebagai solusi, pemerintah daerah mendorong sinergi lebih kuat antara pelaku usaha. Salah satu caranya adalah dengan mengajak lebih banyak perusahaan bergabung di Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI). Saat ini, baru sekitar 77 dari 220 perusahaan yang menjadi anggota GAPKI.
“Gubernur mendorong agar perusahaan yang belum bergabung segera masuk GAPKI, agar industri ini bisa tumbuh lebih solid dan profesional,” tambah Andi.
Dengan langkah-langkah strategis ini, Kaltim optimis bisa menciptakan industri kelapa sawit yang tak hanya kuat di hulu, tapi juga unggul dalam hilirisasi. Tujuan akhirnya menjadi magnet investasi global dan penggerak ekonomi baru pasca era tambang.
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *